Jumat, 27 April 2012

~*Iblis, Setan dan Pertarungan Iman*~ (Pembahasan)

I. Mukadimah



Kata pertarungan bermakna pertempuran dan peperangan. Satu kata yang siapapun juga pasti tidak menyukainya. Namun manusia mau tidakmau harus melakukannya, paling tidak ia harus menghadapi serangan dan godaan musuh utama hidupnya yaitu Iblis dan setan yang senantiasa berusaha untuk menyesat dan menghancurkannya. Karena itulah Al-Qur’an meanyatakan kepada kita, bahwa kita harus berperang.



“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu Benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (al-Baqarah (2) : 216)





II. Iblis, Setan, dan Pasukannya



Iblis adalah satu makhluk dari bangsa jin yang diciptakan oleh Allah dari api yang sangat panas. Penciptaannya lebih dahulu dari manusia (Adam). Hal ini dijelaskan oleh Al-Qur`an.



“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (al-Hjir (15) : 27)



“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (al-Kahfi (18) : 50)



Awalnya, ia hidup bersama-sama dengan satu komunitas malaikat. Namun akhirnya ia terusir, disebabkan kesombongannya untuk menaati perintah Allah agar sujud kepada Nabi Adam. Ia merasa lebih baik dan lebih senior sehingga tidak laik bagi dirinya untuk tunduk kepada perintah tersebut. Hal ini dinyatakan dalam firman Allah Ta’ala.



“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, ‘Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?’ Menjawab iblis, ‘Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.’” (al-A’raaf (7) : 11-12)



Saat iblis diusir dari surga, ia mendapat jaminan usia hidup sampai hari kiamat dan kebebasan menggoda untuk menyesatkan Adam dan keturunannya.



“Allah berfirman, ‘Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.’ Iblis menjawab, ‘Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).’” (al-A’raaf (7) : 13-17)



Adam dan istrinya adalah dua orang pertama yang berhasil digoda oleh Iblis yang menyebabkan keduanya harus keluar dari surga dan turun ke bumi.



“Dan Kami berfirman, ‘Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.’ Lalu keduanya digelincirkan oleh seitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman, ‘Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.’” (al-Baqarah (2) : 35-36)



Sejak saat itu dimulailah pertarungan abadi antara umat manusia melawan iblis dan balatentaranya. Hal ini dijelaskan oleh Al-Qur`an.



“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (al-A’raaf (7) : 27)



Selama pertarungan itu, selain berusaha untuk menyesatkan manusia, iblis juga melakukan rekruitmen dari bangsanya sendiri (jin) dan manusia. Mereka yang berhasil direkrut itu disebut setan. Jadi, dalam hal ini setan bukanlah sejenis makhluk, melainkan sifat-sifat buruk yang tidak ada kebaikannya sama sekali pada bangsa jin dan manusia yang menjadi anak buah iblis atau paling tidak dipengaruhinya (al-An’aam: 112 dan al-Anfaal: 48). Kelompok ini di dalam Al-Qur`an disebut hizbusy-syaithan yang berarti “Partai Setan” (al-Mujaadilah: 19). Lawannya adalah hizbullah atau “Partai Allah” (al-Mujaadilah: 22 dan al-Maa`idah: 56).

Kelompok setan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menyelewengkan anak manusia yang beriman agar berpaling dari ajaran Islam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sabrah bin Fakih, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,



“Sesungguhnya setan itu duduk untuk menghadang manusia di beberapa jalan. Ia duduk di jalan keislaman. Ia berkata kepada orang yang hendak memeluk agama Islam, ‘Apakah engkau akan masuk agama Islam? Apakah engkau akan meninggalkan agamamu sendiri dan agama nenek moyangmu?’ Orang itu tidak mempedulikannya lalu terus saja memeluk Islam. Lalu ia duduk di jalan hijrah. Ia berkata di jalan hijrah, ‘Apakah engkau hendak berhijrah? Apakah engkau akan meninggalkan bumi dan langitmu?’ Orang itu tidak memperhatikan seruannya dan terus saja berhijrah. Ia duduk di jalan jihad. Ia berkata kepada orang yang hendak berjihad, ‘Apakah engkau hendak berjihad?’ Padah jihad itu adalah kebinasaan harta dan jiwa. Apakah engkau hendak berperang lalu engkau dibunuh, istrimu lalu kawin lagi dan hartamu dibagi-bagi?’ Orang itu tidak mempedulikannya dan terus saja berjihad. Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda, ‘Maka, barangsiapa yang melakukan demikian (yakni tidak mengikuti ajakan setan) kemudian meninggal dunia, maka haknyalah bagi Allah untuk memasukkannya ke dalam surga.’” [1]



Adapun beberapa hal yang harus kita ketahui mengenai setan dan iblis adalah sebagai berikut.



1. Setan identik dengan iblis

Setan identik dengan iblis. Namun, dengan menyandang nama setan, ia bukan hanya membangkang atas perintah Allah SWT, tetapi sebagaimana iblis, ia juga sebagai penggoda manusia. Kegiatan setan menggoda itu adalah tugas iblis, setelah manusia diciptakan. Hal ini tercantum dalam firman Allah.



“Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?” Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk” Allah berfirman: “Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat”. Berkata iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan Allah berfirman: “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.” (al Hjir (15) : 32-40)

2. Diantara jin dan manusia, ada yang menjadi setan.



“Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (an-Naas (114) : 1-6)



Menurut keterangan ahli hadits dari kalangan tabi’in, antara lain Abu Qatadah ( 61-118 H) dan Hasan al Bashri (21-110 H), di antara jin dan manusia ada yang menjadi setan. Pendapat ini diperkuat oleh dialog Abu Dar dengan Nabi Muhammad saw.



Rasulullah saw. bertanya, “Wahai, Abu Dar, apakah kamu telah memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-kejahatan setan yang berasal dari jin dan manusia?” Abu Dar bertanya, ” Ya Rasulullah, adakah setan-setan berasal dari manusia ?” Nabi saw. bersabda, “Ya, benar-benar ada.” (HR Ahmad bin Hambal) [2]

3. Dalam diri setiap manusia ada setan yang berjalan sesuai dengan aliran darah.

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., istri Rasulullah, ia berkata, ”Pada suatu malam Rasulullah keluar dari rumahku dan aku cemburu kepadanya. Maka, aku pun mengikutinya. Rasulullah mengetahui apa yang aku perbuat, hingga ia bersabda, ‘Apa yang terjadi denganmu, apakah engkau cemburu.?’ Maka, aku menjawab, ’Bagaimana orang seperti aku tidak cemburu kepada orang seperti engkau, ya Rasulullah?’ Maka Rasulullah bersabda, ‘Atau telah datang kepadamu setanmu?’ Maka, Aku berkata, ’Ya Rasulullah, apakah bersamaku ada setan?’ Rasulullah menjawab, ‘Ya.’ Aku berkata lagi, ‘Dan apakah bersama setiap manusia ada setan?’ Rasulullah menjawab, ‘Ya.’ Aku pun brertanya lagi kepadanya, ‘Apakah beramamu jua ada setan?’ Dia menjawab, ‘Ya. Akan tetapi, Allah menolongku untuk mengalahkannya hingga setan itu menyerah.’” (HR. Muslim) [3]

Setan yang ada bersama manusia itu bejalan sesuai dengan aliran darah dalam tubuh. Diriwayatkan dari Shafiyah, istri Rasulullah saw., ia berkata, ”Pernah Rasulullah beri’tikaf, dan aku pun datang mengunjunginya di malam hari. Maka, aku berbincang bersamanya, kemudian aku bangkit untuk pulang, dan beliau pun mengikutiku bangkit untuk menemaniku pulang. Konon, rumah Shafiyah itu berada di perkampungan Usamah bin Zaid. Saat itu, lewatlah dua orang dari Kaum Anshor. Ketika mereka melihat Rasulullah, keduanya bergegas, maka Nabi pun berkata, ‘Kalian jangan terburu-buru, sesungguhnya dia adalah Shafiyah binti Huyay. Maka, keduanya berkata, ‘Maha Suci Allah, wahai Rasulullah!’ Rasulullah lalu bersabda, ‘Sesungguhnya setan berjalan pada manusia dalam aliran darah, dan Aku khawatir setan itu telah meletakan kejahatan pada hati kalian.’” (HR. Bukhari dan Muslim) [4]




I. LANGKAH-LANGKAH SETAN DALAM MENYESATKAN MANUSIA



Dalam operasinya menjerumuskan manusia pada jurang kesesatan dan kejahatan, setan mengunakan strategi dan langkah yang sesuai dengan obyek yang akan disesatkannya. Apabila level manusia dari sisi keimanannya lemah, maka strateginya berbeda dengan orang-orang yang memiliki keimanan dan keyakinan yang tinggi kepada Allah. Untuk orang yang memiliki keimanan dan keyakinan yang tinggi, setan akan mengunakan metode yang jitu, dan apabila yang dihadapi setan adalah orang level tinggi dari orang yang beriman, maka dia akan mengerahkan segala kemampuan dan segala sarananya untuk bisa menggoda dan menyesatkan sehingga berhasil mengalahkannya. Adapun dalil yang menjelaskan bahwa setan memilki strategi dalam menyesatkan anak cucu Adam adalah firman Allah.



“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (al-Baqarah (2) : 208)

Adapun langkah-langkah setan dalam menyesatkan manusia adalah sebagai berikut.



Menimbulkan rasa was-was.

Was-was adalah sebuah strategi yang dihembuskan setan pada hati manusia, sehingga apabila sifat was-was ini menguasai hati sesorang, maka akan lahir rasa ragu-ragu atas setiap perbuatan, perkataan, keyakinan. Akhirnya, rasa was-was itu akan merasuk pada tingkat keimanan kepada Allah, serta segala sesuatu yang berkaitan erat dengan keimanan kepada Allah tersebut. Apabila was-was sudah sampai pada tingkat tersebut, maka orang yang terjangkitnya mudah untuk tergelincir pada kekufuran, pembangkangan, dan akhirnya jadi pengikut setan. Strategi was-was ini Allah jelaskan dalam ayat-Nya.



“Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (al-Naas (114) : 1-6)

Menghilangkan ingatan (lupa).

Setan berusaha menjauhkan manusia dari Allah SWT dari semua aktifitasnya. Salah satu cara yang paling ampuh yang dilakukan setan adalah menghilangkan keterkaitan manusia dengan Allah dalam semua keadaan dan situasi. Dengan demikian, rasa kebersamaan dengan Allah dan rasa dipantau oleh-Nya lenyap dari kehidupan manusia. Karenanya, manusia yang lupa Allah akan mudah melakukan pelanggaran, kejahatan,dan kemaksiatan. Hal itu dikarenakan nama Allah dan keagungan-Nya hilang dari dirinya. Hal itu merupakan ulah setan dengan cara membuat manusia lupa.

“Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua, ”Beritahukanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka, syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu, tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.” (Yusuf (12) : 42)

Dalam ayat yang lain, Allah berfirman,



“Muridnya menjawab, “Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya, kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.” (al-Kahfi (18) : 63)

Memanjangkan angan-angan.

Kehidupan dunia ini sangatlah pendek dan singkat. Maka, kerugian lah bagi orang yang memperpanjang hidup ini dengan angan-angan. Karena, dengan panjang angan-angan, seseorang akan terbuai dengan indahnya kata seandainya. Sementara, dirinya lupa bahwa ajal selalu mengintainya. Karenanya, sementara dirinya dalam keadaan lalai dan santai, ia tidak akan bersegera mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan yang lebih menentukan dan abadi, yaitu kehidupan ukhrawi. Setan sangatlah cerdik dan licik, ia selalu mencari kelemahan manusia, dan diantaranya adalah suka menikmati indahnya angan-angan. Dari titik itu lah, setan memyesatkan manusia.

“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar- benar memotongnya , dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya “.Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (an-Nisaa’ (4) : 119)



Dalam ayat yang lain, Allah menjelaskan,



“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.” (Muhammad (47) : 25)



Memperindah perbuatan maksiat.

Tabiat manusia adalah sangat mencintai kehidupan dunia. Wanita, anak, binatang ternak, emas perak, dan sebagainya adalah hal-hal yang sangat mereka cintai. Akan tetapi, bagi Allah, kehidupan dunia yang kelihatan gemerlap ini—yang membuat terperangah bagi siapa yang terpedaya olehnya, tidak memiliki nilai apabila dibandingkan dengan kehidupan surgawi yang ada di sisi-Nya di hari akhirat nanti. Namun, setan tidak rela apabila manusia meninggalkan kehidupan dunia dan berbondong-bondong menuju kebahagiaan yang hakiki yang ada di sisi Allah kelak. Oleh karenanya, setan berusaha memperdaya manusia dengan cara menampilkan wajah dunia yang mereka cintai seolah-olah dunia ini akhir segala-galanya, tidak ada sesuatu yang lain yang seindah kehidupan dunia yang ada, dan kegemerlapan dunia hanyalah satu-satunya tujuan hidup. Sementara itu, mereka melupakan sebuah kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupan ada. Itulah cara setan untuk menyesatkan manusia. Dalam hal ini, Allah menjelaskan dalam kitab-Nya.



“Iblis berkata, “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (al-Hijr (15) : 39)

Memberikan janji-janji palsu.

Apabila jiwa manusia sudah dirasuki setan, maka dirinya akan mudah untuk melakukan pelanggaran. Ketika dia melakukan pelanggaran tersebut, maka setan akan kembali datang untuk mendukung perbuatan tersebut dengan membawa janji-janji. Setan akan membisikan janji-janji itu kepada segenap pelaku kemaksiatan. Dia akan datang kepada penjudi dengan mengatakan teruskan perjudianmu, karena hanya dengan judi kamu bisa kaya. Setan pun akan datang kepada peminum khamr dan mengatakan minumlah sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin, karena dengan hal itu kamu akan mendapatkan ketenangan hidup. Setan juga akan datang kepada perampok, pezina, pembunuh, dan sebagainya dengan janji palsu sebagai pembenaran dan dukungan atas aksinya, sehingga mereka betul-betul menjadi pengikutnya yang setia dan menjadi temannya kelak di neraka.



“Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (Ibrahim (14) : 22)

Membuat tipu daya.

Setan adalah makhluk jahat. Dalam melakukan aksi kejahatannya, setiap penjahat selalu melakukan tipu daya yang licik untuk mengelabui mangsanya. Setan memasang ranjau-ranjau tipu dayanya agar manusia terpedaya dengannya, sehingga ia tergelincir ke dalam jebakannya. Akhirnya, ia bertekuk lutut dihadapannya dan men jadi pengikut setia setan, bahkan menjadi tentaranya. Jauh dari Allah serta melangar aturan-aturan-Nya.



“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin- pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.” (al-A’raaf (7) : 27)



Menghalang-halangi manusia untuk melakukan kebajikan.

Setan sangatlah komitmen dengan tekadnya untuk menyesatkan manusia. Seandainya dia tidak bisa menjuerumuskan manusia kejurang kenistaan dan kemaksiatan, maka dia berusaha dengan sekuat tenaga dan strategi yang canggih agar manusia tidak melakukan kebajikan samaa sekali. Setan menghalangi hamba Allah untuk shalat, berdzikir, bersedekah, berjihad, dan dari segala bentuk kebajikan yang Allah perintahkan dan anjurkan. Sekecil apa pun kebaikan itu, setan pasti akan merintangi hamba Allah melakukannya.



“Apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (an-Nisaa’ (4) : 61)

Menyulut api permusuhan.

Visi setan adalah menjadikan seluruh anak cucu Adam pengikutnya. Maka, apabila hal itu tidak terealisasi secara keseluruhan, perlu ada langkah agar manusia hancur berantakan. Cara yang dilakukannya adalah mengadu domba manusia. Langkah ini diprogram sehebat mungkin, baik personil yang memprovokasi maupun programnya yang berbentuk fitnah-fitah, yang disebar diantara manusia atau program-program yang lainnya yang rentan terhadap pertikaian, seperti perjudian, program minuman keras, dan sebagainya. Langkah setan ini Allah jelaskan dalam firman-Nya.



“Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (al-Israa’ (17) : 53)

9. Menyuruh manusia berbuat keji dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak ia ketahui.

Allah SWT. selalu memerintahkan manusia untuk melakukan kebaikan, dan untuk selalu berkata berdasarkan ilmu. Akan tetapi, setan ingin menyesatkan manusia. Maka, ia memutarbalikkan perintah Allah itu dengan menyuruh manusia berbuat keji dan mengatakan terhadap Allah apa yang ia tidak ketahui. Oleh karenanya, Allah mengingatkan hamba-Nya akan langkah setan itu dengan firman-Nya.



“Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (al-Baqarah (2) : 169)




II. AKIBAT YANG TIMBUL DARI LANGKAH-LANGKAH SETAN



Adapun akibat dari langkah-langkah setan yang bersifat terus menerus dan fariatif adalah penyesetan manusia dari jalan Allah.



“Yang dila’nati Allah dan syaitan itu mengatakan, “Saya benar- benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya) dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar- benar memotongnya , dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya]”. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (an-Nisaa` (4) : 118-119 )

Apabila usaha penyesatan ini berhasil, maka ia berakibat pada penyamaran kebenaran.



“Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (al-Baqarah (2) : 85)

Pada saat keberadaan kebenaran sudah disamarkan melalui aksi setan, maka pada akhirnya akan terjadi percampuradukan antara kebenaran dan kebathilan.



“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.”

(al-Baqarah (2) : 42 )

Ketika kebenaran menjadi samar—hingga terjadi percampuradukan dengan kebathilan, maka orang yang terpedaya oleh setan tidak akan memiliki pegangan kuat. Oleh karenanya, dia mudah untuk ditakut-takuti, sehingga timbul ketakutan yang sifatnya syar’i kepada selain Allah. Efeknya adalah hilang keberanian untuk mengungkapkan kebenaran dan lebih memilih untuk menyembunyikannya. Adapun korban dari program setan yang berupa penyesatan dan menakut-nakuti adalah pribadi-pribadi yang tidak memilki prinsip. Sifat yang paling menonjol adalah pengecut, stagnan (jumud), serta penakut. Apabila pribadi-pribadi tersebut bersatu, maka terbentuk sebuah komunitas yang kita sebut partai setan (hizbusysyaithan), yang berkarakter setan dalam segala halnya, baik pemikiran, kejiwaan, penampilan, gagasan, keilmuan, maupun metode hidupnya. Semuanya bersumber dari konstitusi setan.




III. SOLUSI



Allah SWT. menciptakan manusia dilengkapi dengan dua macam nafsu. Pertama, nafsu tinggi, ia menyadarkan manusia akan kehidupan yang tinggi atau kehidupan rohani. Kedua, nafsu rendah, ia berhubungan dengan kehidupan jasmani. Berhubungan dengan dua nafsu itu lah, Allah SWT. menciptakan dua makhluk, malaikat dan setan. Nafsu rendah sangat penting bagi manusia. Akan tetapi, selama nafsu rendah itu tidak terkendalikan dan dibiarkan berbuat semau-maunya, nafsu itu akan menjadi rintangan bagi manusia untuk mencapai tingkat kehidupan yang tinggi. Manusia harus mampu mengekang nafsu rendah ini. Dalam pengertian ini lah, kisah Nabi Adam as, dituangkan dalam Al-Qur`an. Mula-mula iblis menolak untuk bersujud, dan akhirnya ia mencoba segala macam jalan untuk menyesatkan Adam untuk membangkitkan nafsu rendahnya. :



“yang dila’nati Allah dan syaitan itu mengatakan : “Saya benar- benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya) dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka….” (an-Nisaa’ (4) : 118-119)

Namun, setan dapat dikalahkan dengan bantuan wahyu Allah SWT. Barangsiapa yang mengikuti wahyu ilahi, maka ia tidak akan merasa takut terhadap godaan setan.



“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (al-Baqarah (2): 37-38)

IV. PENUTUP



Dengan kembali kepada wahyu ilahi, dengan perngertiannya yang luas, kita memahami bahwa kebenaran yang mutlak datang dari Allah semata. Kita mentaatinya dengan melakukan segala perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, selalu meminta perlindungan-Nya, dan tidak ada yang kita takuti, kecuali dzat Allah SWT.



Tulisan ini diambil dari materi Kajian Tazkiyatun Nafs di Masjid Al Amanah pada Ramadhan 2010 yang dibawakan oleh tim Kajian Al Manar

[1]. Imam Ahmad. Musnad. Juz 3, hlm.483

[2] . Ibid, Juz 5 hlm. 178

[3] . Shahih Muslim. Juz 2, hlm. 632 No Hadist 2815

[4] . Al-Bukhari. Bi Hasyiyatis Sindi. Juz 1, hlm. 523. No Hadist 2038

... TERUNTUKMU SAHABAT TERCINTA ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...Sahabat, .. Mungkin engkau bertanya mengapa kutuliskan cerita ini padamu, padahal kamu mengenal aku sebagai orang yang tak pernah serius memikirkan sesuatu ...

Sahabat ...
Saidina Ali bin Abi Thalib ra., berkata bahwa iman seseorang itu adalah laksana air laut, terkadang ia pasang dan terkadang pula ia surut.

Mungkin begitulah aku saat ini, sahabat .. Mungkin saat ini imanku sedang pasang sehingga aku mau menyambung tali ukhuwah kepadamu, tapi mungkin besok aku kembali seperti yang engkau kenal sebelumnya, .. yach, .. Aku akui kalau aku hanyalah seorang manusia yang belum bisa memegang teguh iman secara utuh, aku masih diliputi nafsu keduniawian yang kadang membuat aku selalu terkekang didalamnya.

Sahabat, …
Mari kita merenungi perjalanan kita selama ini.Kita bertanya pada diri sendiri. Apa yang telah kita lakukan selama ini? Apakah kita telah melakukan sesuatu yang memberi manfaat untuk orang lain? Apakah kita telah memberi manfaat untuk agama? Apakah kita telah mengerjakan sesuatu untuk kebaikan saudara-saudara kita?

Sahabat, ..
Sejak terlahir kita telah di bai`at sebagai seorang muslim. Karena orang tua kita juga adalah muslim. Al Quran dan Assunah menjadi pegangan hidup kita. Kita baca Al Quran disetiap kesempatan, kita dengarkan untaian hadits disetiap waktu. Namun terkadang, apa yang kita baca dan kita dengar, hanyalah membaca dan mendengar tanpa ada aplikasi dalam kehidupan kita.

Sahabat, …
Munafiqkah kita? Masih pantaskah kita mengharapkan syafa’at beliau saw kelak di hari akhir?? Sedangkan kadar ibadahku, kadar kesetiaanku lebih kecil dari perumpamaanan buih dilautan.

Seorang guru mengatakan bahwa syafa`at ialah ibarat kain untuk menambal sebuah baju, dan ibadah kita adalah ibarat baju tersebut. Tapi apakah ibadahku bisa berbentuk sebuah baju ataukah hanya secarik kain yang hanya cukup untuk menjadi sebuah lap yang hanya berguna untuk membersihkan meja dan lantai tetapi tak akan cukup untuk menutupi aurat kita. Cukupkah? Cukupkah ibadahku untuk mengharap syafa`at beliau kelak di kemudian?

Sahabat, ..
Ketika kita bersedih tentang penderitaan saudara-saudara kita nun jauh disana. Ketika kita marah atas penindasan pada saudara-saudara kita disana .. Ketika kita menangis atas syahidnya saudara kita disana ..

Tapi kita menjadi buta, buta akan tetangga kita, buta akan saudara kita disini … disini … diperempatan jalan, di dalam bis kota, di sekitar tempat pembuangan sampah ...

Mereka adalah saudara kita sahabat …
saudara kita yang terlupakan, padahal mereka juga merintih, …
mereka juga menangis,dan juga tertindas …
Tertindas oleh keadaan ....

Lihatlah sahabat ….

Lihat anak kecil itu, berlari-lari di perempatan sambil melantunkan nyanyian ...

Lihatlah saudara kita yang menyebarkan kotak amal di bis kota ..
Lihatlah saudara kita yang mengais rejeki sambil mengorek sampah ..

Lihatlah seorang bayi yang di tetek ibunya dipinggir jalan berdebu..

Terlihatkah? Sahabat kita yang menenteng sebuah proposal untuk sebuah yayasan yatim piatu ...

Nampakkah? Saudara kita yang menjual pamplet untuk kehidupan sekumpulan kaum fakir?

Masihkah kita bisa melihat mereka sahabat ..??

Sahabat, ..
Kita terlalu dininabobokan oleh mimpi ..

Mimpi bahwa kita akan kembali berjaya ..
Mimpi bahwa kita pernah menaklukkan andalusia ..
Mimpi bahwa kita pernah menguasai daratan eropa ..

Padahal kita sekarang tertindas, tertindas di negeri sendiri ,..

Negeri yang masih memperdengarkan adzan di Subuh hari ..

Negeri yang masih menyedian waktu untuk saling bertausiyah saling, mengingatkan, dan saling menjaga ukhuwah ..

Sahabat ….
Dulu masih sering ku dengar dan kulantunkan sebuah syair tentang ketidakberdayaan ..

Setiap Subuh dan setelah Jumat, kudengar dan kulantunkan sebait syair, ..

Ilahi lastu lil firdausi ahla ..
wa laa aqwa alaan naril jahiimi ...
fa habli tauubatan, wa ighfir dzunubi ..
fa innaka ghafirund danbil adzimi ...

Allah kami bukanlah ahli syurga-Mu ..
namun kami tidak kuat keneraka-Mu ..
terima taubat kami, ampunkan dosa kami ..
jadikanlah kami orang yang terampuni ...

Sebuah syair tentang ketidakberdayaan yang mengingatkan kita akan ke-takabur-an ke-riya-an diri kita ...

Semoga masih ada waktu ..
untuk kita merenungi dan memperbaiki diri ..
Semoga sahabat ….

Salam terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ....

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, dan Silahkan juga untuk men-TaG Sendiri'' atau Saling Bantu membantu NgEtaG .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ....

... "INILAH PERMOHONAN MAAFKU IBU" ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Kisah ini kutulis untuk permohonan maafku pada ibu, orang yang telah mengandung, melahirkan, merawat, dan membesarkanku. Namun sepanjang umurku, aku selalu melukai, membuat malu, dan menyusahkannya dengan berbagai macam ulahku.

Ibu … Masih ingatkah saat aku membuatmu menangis malu, karena tetangga datang ke rumah marah-marah memakimu disebabkan aku mencuri mangga tetangga? Atau engkau yang selalu kulihat mengelus dada sabarmu karena kenakalanku pada orang-orang? Bibirmu tak pernah kering dari nasihat-nasihat untukku. Namun aku lebih memilih nafsu sebagai temanku.

Ibu …, aku masih ingat ketika siang itu, aku membuatmu tersungkur bersimpah darah. Karena jatuh saat mengejarku di tangga. Kandunganmu mengalami perdarahan hebat, hingga engkau harus berbaring di Rumah Sakit. Adik lahir premature dengan kondisi memprihatinkan. Untunglah, Ibu dan adik akhirnya selamat dan karena itu pula engkau memberi nama adik Dini karena lahir sebelum waktunya.

Ibu …, andai saja engkau dan adik tidak selamat, mungkin sekarang ini aku merasakan penyesalan yang sangat. Namu Allah sangat baik Bu, ia membiarkan memori itu terus berputar di kepalaku hingga aku menyadari semua masa lalu itu, mudah-mudahan belum terlambat ibu …

Ibu …, aku tak tahu mengapa hatimu begitu luas untuk memafkanku, padahal aku tak seperti kakak ataupun adik-adik yang lain. Mereka selalu penuh bakti dan penurut padamu, mereka juga sukses hingga bangku kuliah dan SMU. Sementara aku SMP saja tak lulus, aku sibuk nongkrong membuang waktu sia-sia dengan burung dara atau mabuk dan berjudi. Belum lagi, aku hobi mencuri uang dan perhiasan milikmu. Pernah juga aku mengambil kalung Dini saat tidur, hingga ketika bangun ia menangis meraung-raung. Tapi aku tak perduli, lama-lama kebiasaan itu merambat ke barang milik tetangga. Astaghfirullah …, malu rasanya mengingat semua itu.

Pada akhirnya aku sering berurusan dengan polisi, baik karena soal pencurian ataupun hutang. Dinginnya hotel prodeo membuatku kian kebal dan “pintar”, karena disana aku dapat “ilmu baru” soal kriminal. Bahkan yang konyol, aku justru senang karena hanya makan minum dan tidur disana. Sementara ibu yang sudah tengah baya rajin menjengukku dengan rantang makanan dan nasihat. Aku tak berpikir kala itu ia harus merogoh kocek tak sedikit untuk bisa menjengukku di penjara. Ah .. Ibu mengapa aku begitu bodoh saat itu?

Setiap adzan tiba, sering kulihat kakimu ringan melangkah ke surau kampung. Tak kau hiraukan gunjingan orang tentangku. Engkau begitu sabar dan tak sungkan menyapa warga, meski yang kau dapat kadang hanya tatapan remeh. Wahai ibu …, aku tak tahu seberapa tegar hatimu dengan tatapan itu, ataukah hatimu hancur berkeping?

Dan seperti biasa engkau setia membukakan pintu malam itu. Padahal engkau tengah sakit parah sejak dua pekan lalu. Terhuyung-huyung engkau kembali ke kamarmu dengan digandeng kakakku, mereka melihat dengan pandangan marah ke arahku. Ah, bodo amat ….., kudengar ibu menasehati kakak untuk tidak memarahiku.

“habis dia enggak tahu diri Bu, sampai kapan dia akan begitu”.

Ya, sampai kapan aku akan begini? Saat aku tengah bermain dengan pikiranku, tiba-tiba kudengar teriakan panik kakakku dari kamar Ibu, memanggil saudaraku yang lain. Ibu pingsan katanya, seumur-umur aku tak pernah melihat ibu pingsan, bahkan saat ditinggalkan Bapak selamanya. Ia terlihat kuat dan ikhlas, ibu mampu menahan tegak tubuhnya meski rasa sedih dan kehilangan meluluhkan sendi dan tak henti air mata berlinang.

Ibu pingsan, aku mendadak merasa cemas, tiba-tiba aku merasa takut kehilangannya. Ia satu-satunya orang yang mau menerimaku tanpa pernah mencela, tanpa keluh dan marah, selain bapak tentunya. Meski aku selalu melukai dan menyusahkannya, ia masih saja punya sisa ruang hati untuk memaafkanku. Ia selalu punya sabar untuk sikap burukku. Bila ibu tak ada, siapa lagi orang yang sudi menasihatiku? Tiba-tiba pula aku sangat merindukannya.

Tak dapat kutahan diri, saat kulihat ibu digotong saudara-saudaraku, aku menangis meraung-raung memanggilnya. Aku begitu takut tak melihatnya lagi, aku menangis diiringi pandangan heran seisi rumah …

Selang oksigen itu masih membantunya bernafas, saat aku berjanji berhenti dari semua perbuatan burukku. Entah Ibu mendengar atau tidak, yang kutahu tangan ibu tiba-tiba diatas kepalaku.

“Ibu tahu le … (panggilan untuk anak laki-laki dalam bahasa jawa)…., anak ibu pasti pulang mengisi hati ibu lagi”. Sejak itu aku berubah meski tak mudah, Alhamdulillah aku dipertemukan Allah dengan manhaj mulia ini di tengah taubatku. Kini, hanya satu keinginanku, menjaga hati ibu dengan bahagia di tengah usia senjanya. Cukup sudah aku membuatnya terluka, ya Allah semoga engkau menerima taubatku dan jagalah selalu ibu dan saudara-saudaraku dalam kasih sayangMu

(dari majalah nikah sakinah volume 9 tahun 6)

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, dan Silahkan juga untuk men-TaG Sendiri'' atau Saling Bantu membantu NgEtaG .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ...

... BUAH KEBENINGAN HATI ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sahabat-sahabatku sungguh beruntung bagi siapapun yg mampu menata qolbu menjadi bening jernih bersih dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekira memiliki qolbu yg tertata terpelihara dan terawat dgn sebaik-baiknya. Karena selain senantiasa merasakan kelapangan ketenangan ketenteraman kesejukan dan indah hidup di dunia ini pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indah tiap aktivitas yg dilakukan.

Betapa tak orang yang hati tertata dgn baik wajah akan jauh lbh jernih. Bagai embun menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yg cerah lalu terpancari sejuk sinar mentari pagi; jernih bersinar sejuk dan menyegarkan. Tidak berlebihan jika tiap orang akan merasa ni’mat menatap pemilik wajah yg cerah ceria penuh sungging senyuman tulus seperti ini.

Begitu pula ketika berkata kata-kata akan bersih dari melukai jauh dari kata-kata yg menyombongkan diri terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya subhanallah. Setiap butir kata yg keluar dari lisan yg telah tertata dengan baik ini akan terasa sarat dgn hikmah sarat dgn makna dan sarat akan mamfaat. Tutur kata bernas dan berharga. Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hati yg paling dalam utk senantiasa membahagiakan orang lain.

Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati buah dari kemampuan menata qolbu. Detak jantung menjadi terpelihara tekanan darah terjaga ketegangan berkurangdan kondisi diri yg senantiasa diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lbh sehat lbh segar dan lbh fit. Tentu saja tubuh yg sehat dan segar seperti ini akan jauh lbh memungkinkan utk berbuat banyak kepada umat.

Orang yg bening hati akal pikiran pun akan jauh lbh jernih. Bagi tak ada waktu utk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir utk menzhalimi orang lain sama sekali tak terlintas dibenaknya. Waktu bagi sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yg berharga digunakan utk hal-hal yg tak berharga? Sungguh suatu kebodohan yg tak terkira. Karena dalam menjalani tiap detik yg dilalui ia pusatkan segala kemampuan utk menyelesaikan tiap tugas hidupnya. Tak berlebihan jika orang yg berbening hati seperti ini akan lebih mudah memahami tiap permasalahan lbh mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan dan lbh cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran. Subhanallah bening hati ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari kemampuan akal pikirannya.

Walhasil orang yang telah tertata hati adl orang yg telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yg teramat mengesankan. Hati yg bersih membuat terpancar dari akhlak yg indah mempesona rendah hati dan penuh dgn kesantunan. Siapapun yg berjumpa akan merasa kesan yg mendalam siapapun yg bertemu akan memperoleh aneka manfaat kebaikan bahkan ketika berpisah sekalipun orang seperti ini menjadi buah kenangan yg tak mudah dilupakan.

Dan Subhanallah lebih dari semua itu kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dgn Allah menjadi luar biasa mamfaatnya. Dengan berbekal keyakinan yg mendalam mengingat dan menyebut-Nya tiap saat meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya membuat hati menjadi tenang dan tenteram. Konsekuensi dia pun menjadi lebih akrab dgn Allah ibadah lbh terasa ni’mat dan lezat. Begitu pula do’a-do’a menjadi luar biasa mustajabnya. Mustajab do’a tentu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan hidup yg dihadapinya. Dan yg paling luar biasa adl karunia perjumpaan dgn Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak Allahu Akbar.

Pendek kata orang yang bersih hati itu luar biasa ni’mat luar biasa bahagia dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yg bersih? Silahkan bandingkan dengan orang yg berperilaku sebaliknya; berhati busuk semrawut dan kusut masai. Wajah bermuram durja kusam dan senantiasa tampak resah dan gelisah. Kata-kata bengis kasar dan ketus. Hati pun senantiasa dikotori buruk sangka dendam kesumat licik tak mau kompromi mudah tersinggung tak senang melihat orang lain bahagia kikir dan lain-lain penyakit hati yg terus menerus menumpuk hingga sulit utk dihilangkan.

Tak berlebihan bila perilaku pun menjadi hina dan nista jauh dari perilaku terhormat lbh dari itu badan pun menjadi mudah terserang penyakit. Penyakit buah dari kebusukan hati buah dari ketegangan jiwa dan buah dari letih pikiran diterpa aneka rona masalah kehidupan. Selain itu akal pikiran pun menjadi sempit dan bahkan lbh banyak berpikir tentang kezhaliman.

Oleh karena bagi orang yg busuk hati sama sekali tak ada waktu utk bertambah ilmu. Segenap waktu habis hanya digunakan utk memuntahkan ketidaksukaan kepada orang lain. Tidak mengherankan bila hubungan dgn Allah SWT pun menjadi hancur berantakan ibadah tak lagi menjadi ni’mat dan bahkan menjadi rusak dan kering. Lebih rugi lagi ia menjadi jauh dari rahmat Allah. Akibat pun jelas do’a menjadi tak ijabah dan aneka masalah pun segera datang menghampiri naudzubillaah .

Ternyata hanya kerugian dan kerugian saja yg didapati orang berhati busuk. Betapa malangnya. Pantaslah Allah SWT dalam hal ini telah mengingatkan kita dalam sebuah Firman-Nya : “Sesungguh beruntunglah orang yg menyucikan jiwa itu. Dan sesungguh merugilah orang yg mengotorinya.” {Q.S. Asy-Syam (91) : 9 – 10}.

Ingatlah saudaraku hidup hanya satu kali dan siapa tahu tak lama lagi kita akan mati. Marilah kita bersama-sama bergabung dalam barisan orang-orang yg terus memperbaiki diri dan mudah-mudahan kita menjadi contoh awal bagaimana menjadikan hidup indah dan prestatif dgn bening hati Insya Allah.

-K.H. Abdullah Gymnastiar -
(sumber : file chm bundel Tausyiah Manajemen Qolbu Aa Gym)

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, dan Silahkan juga untuk men-TaG Sendiri'' atau Saling Bantu membantu NgEtaG .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ....
.

.. BERBAHAGIALAH ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Iman itu menghilangkan kegelisahan dan menghapuskan kesedihan. Ia adalah teman orang-orang yang bertauhid dan penghibur bagi orang-orang yang beribadah.

Apa yang telah lewat tidak akan kembali; apa yang telah hilang berarti mati; maka janganlah memikirkan yang telah hilang karena dia telah mati dan lenyap.

Bersikaplah ridha terhadap takdir. Zikir akan mewujudkan hati yang tenang, melenyapkan kesedihan, menghidupkan hati dan menghapuskan dosa..

Jangan tunggu ucapan terimakasih dari seseorang, Cukuplah dari Allah balasannya… Jangan kecewa ketika menemukan orang yang tak kenal balas budi, dengki dan hasad.

JIKA engkau berada di pagi hari , maka JANGAN tunggu hingga sore hari. HIDUPLAH DALAM BATASAN HARI ITU, fokuskan konsentrasi anda untuk memperbaiki kondisi anda pada hari itu. Tinggalkanlah masa depan hingga dia datang. Jangan pikirkan hari esok karena JIKA ANDA MEMPERBAIKI HARI INI NISCAYA HARI ESOK AKAN LEBIH BAIK .

PERBARUILAH HIUDUP INI, VARIASIKANLAH cara-cara hidup anda dan UBAHLAH RUTINITAS yang anda jalani sehari-hari.

BERSYUKURLAH kepada Rabbmu atas nikmat agama, akal, kesehatan, nama baik, pendengaran, penglihatan, rezeki, keturunan dan lainnya.

HIDUPLAH dengan Al-Quran dengan menghafalnya, mempelajarinya dan memahaminya karena Al-Quran adalah obat paling manjur untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahan.

MAAFKANLAH orang yang menzalimimu, SAMBUNGLAH tali silaturahim orang yang memutuskan silaturahim denganmu, BERILAH orang yang tidak pernah memberimu dan BERSIKAP LEMBUTLAH pada orang yang berbuat buruk pada anda , niscaya anda akan dapatkan kebahagiaan dan keamanan.

PERBANYAKLAH ISTIGFAR , karena bersama istigfar terdapat rezeki, jalan keluar, keturunan, ilmu yang bermanfaat, dimudahkannya urusan dan dihapuskannya dosa-dosa.

MERASA PUASLAH dengan bentuk tubuh anda, potensi anda, keluarga anda dan rumah anda, niscaya anda akan memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Bahwa sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan dan jalan keluar akan datang setelah kesempitan.

BERSIKAPLAH OPTIMIS dan JANGAN PUTUS ASA . BERBAIK SANGKALAH pada Rabb-Mu serta berharaplah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya. BERGEMBIRALAH dengan pilihan ALLAH bagimu, karena itu pastilah YANG TERBAIK .

Musibah akan MENDEKATKAN kita kepada Allah, mengajarkan untuk berdoa, menghilangkan kesombongan, ujub dan kebanggaan.

BERBUAT BAIKLAH kepada orang lain, BERIKANLAH kebaikan-kebaikan pada orang yang membutuhkan bantuan, orang sakit, orang miskin dan anak yatim. JAUHILAH berburuk sangka, BUANGLAH kesedihan dan imajinasi buruk serta pemikiran-pemikiran yang sakit.

KETAHUILAH bahwa KESULITAN-KESULITAN akan membuka pendengaran, penglihatan, menghidupkan hati, menundukkan nafsu, membuat ingat hamba dan menambahkan pahala.

KEBANYAKAN yang ditakuti itu tidak terjadi, kebanyakan dari kesulitan yang pernah didengar tidak terbukti, kepada Allahlah terdapat segala kecukupan. Dialah yang menjaga dan tempat kita minta tolong.

Hati- hatilah jangan sampai berbuat dosa, karena dosa adalah sumber kegelisahan dan kesedihan, dosa menjadi sebab segala bencana, musibah dan problem.

Melepaskan pandangan kepada yang haram akan menumbuhkan kegelisahan, kesedihan dan luka dalam hati. Sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang menundukkan pandangannya dan takut terhadap Rabbnya.

Pikirkanlah RAHMAT ALLAH SWT yang maha pengasih, Dia mengampuni pelacur yang memberi minum seekor anjing, memberikan tobat kepada orang yang telah membunuh seratus orang, MENGEMBANGKAN TANGAN-NYA untuk mengampuni orang-orang yang BERTAUBAT dan mengajak orang-orang nasrani untuk bertaubat.

Jika anda ingin BERBAHAGIA BERSAMA ORANG LAIN , perlakukanlah mereka sesuai dengan apa yang ANDA INGINKAN ATAS PERLAKUAN MEREKA , jangan kritik milik mereka serta jangan rendahkan kedudukan mereka.

Kebahagiaan TIDAK TERLETAK pada kedudukan, keturunan ataupun harta, namun terletak pada agama, ilmu pengetahuan, adab dan meraih cita-cita.

MEMBERI MAAF adalah lebih lezat daripada MEMBALAS DENDAM , BEKERJA itu lebih nikmat daripada menganggur, QANAAH itu lebih besar dari harta , dan KESEHATAN itu lebih baik dari KEKAYAAN .

Orang yang tidak berbahagia dirumahnya tidak akan berbahagia di tempat lain, orang yang tidak dicintai keluarga niscaya tidak akan dicintai siapapun. Orang yang menyia-nyiakan hari ini maka ia akan menyia-nyiakan hari esoknya.

JAUHILAH sifat cemas dan bimbang karena ia adalah racun . HINDARI sifat mudah menyerah karena ia berarti sifat kebinasaan. BUANGLAH jauh-jauh sifat malas karena ia menjerumuskan pada kegagalan. HiNDARI sikap TIDAK KONSISTEN baik dalam berkata maupun berbuat karena sesungguhnya ia bersumber dari RENDAHNYA MANAJEMEN DIRI .

KEJUJURAN membawa kepada KETENANGAN , DUSTA membawa KEGELISAHAN . Perasaan malu adalah perisai hidup, ilmu adalah pembeda, kefasihan berbicara adalah perhiasan dan sikap diam adalah hikmah dan kebijaksanaan.

TIGA TEMAN YANG HARUS DIMILIKI : KEGEMBIRAAN, KETENANGAN, dan SEMANGAT YANG TINGGI . TIGA MUSUH YANG HARUS DIJJAUHI : yaitu SIFAT PESIMIS, BIMBANG dan PUTUS ASA .

Tidak ada yang lebih MENYADARKAN selain KUBURAN , tidak ada yang lebih MEMBAWA SIAL l daripada melakukan MAKSIAT , Tidak ada sikap hidup yang lebih MULIA daripada ZUHUD dan tidak ada yang memberi KEPUASAN kecuali sikap QANAAH .

“DIALAH YANG MENGHILANGKAN BALA , MENGAMPUNI DOSA , MEMBERI REZEKI, MENYEMBUHKAN PENYAKIT, MENYELAMATKAN DARI BENCANA , MEMBEBASKAN DARI KETERIKATAN DAN MEMBALUT LUKA YANG TERANIAYA. BERMUNAJATLAH KEPADA ALLAH SWT, NISCAYA DIA AKAN MEMENUHINYA. KEMUKAKANLAH SEGALA KEBUTUHAN KEPADA-NYA. UTARAKANLAH SEGALA KEINGINANMU DI HADAPAN-nYA , MINTALAH REZEKIMU dan ADUKANLAH KEADAANMU "

BERDOALAH KEPADA-KU , NISCAYA AKAN AKU PERKENANKAN BAGIMU (AL-mukmin 60)

"UMATKU ADALAH UMAT YANG DIRAHMATI " (HR Ahmad)

KEMULIAAN TIDAK BISA DIUKUR dengan keturunan , gelar atau tingkat pendidikan. Tetapi orang yang memiliki usaha keras, ketabahan, keaktifan dan kesabaranlah yang akan dapat meraih KEMULIAAN . Orang yang tidak berbahagia berada dirumah maka tidak akan bahagia di tempat lain. Ketahuilah sesungguhnya sebaik-baik tempat untuk menentramkan diri ,menenangkan pikiran dan menjauhkan dari beban hidup adalah rumah. BAITI JANNATI .

Hati-hatilah bergaul dengan orang yang suka bersikap PESIMIS karena ketika engkau perlihatkan sekuntum bunga yang indah padanya maka yang ia lihat hanya duri-durinya.Ketika engkau bawakan segelas air padanya , maka yang ia lihat hanya kotoran didalamnya. Demikian juga ketika engkau memuji kebaikan/ manfaat matahari dihadapannya maka yang ia rasakan hanya panasnya.

KESALAHAN KITA kita hanya merasa gelisah dan TAKUT KEPADA SELAIN ALLAH , bahkan hampir sebagian kehidupan diisi dengan ketakutan. Kita takut dan cemas akan terlambat, takut akan tersalah, takut akan terburu2, takut tidak makan, takut dimarahi dsb.

Tidak ada tutup kecuali suatu saat akan terbuka, tidak ada ikatan kecuali suatu saat akan terlepas. Tidak ada sesuatu yang jauh kecuali akan mendekat. Tidak ada yang hilang kecuali akan ditemukan. Tetapi ingatlah semua itu membutuhkan proses dan waktu. Kegagalanmu dalam meraih suatu kesuksesan di satu tempat akan engkau temukan gantinya ditempat lain dan hal tersebut akan dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan bermanfaat dimata orang lain.

Diatas segalanya hanya orang- orang yang bertakwalah yang benar-benar akan berbahagia.

SELAMAT BERBAHAGIA......
(Dr. Aidh Al-Qarni)

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, dan Silahkan juga untuk men-TaG Sendiri'' atau Saling Bantu membantu NgEtaG .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ..

.. ADA SESEORANG YG SELALU MENJAGAKU ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika seorang wanita muda berpenampilan menarik dan cantik memakai tongkat putih menaiki tangga bus. Dia membayar kondektur bus,lalu dengan tangan meraba-raba kursi dia berjalan menyusuri lorong sampai menenukan kursi yg kosong. Kemudian dia duduk, meletakkan tasnya dipangkuannya, dan menyandarkan tongkat di tungkai kakinya.

Setahun sudah lewat sejak wanita buta itu, Susan, baru berumur 24 tahun didiagnosa kehilangan penglihatannya ketika suatu penyakit merenggut matanya.

Dia merasa terlempar kedalam dunia yg gelap gulita,penuh amarah, frustasi, dan rasa kasihan pada diri sendiri. Sebagai wanita karier yg biasa independen, Susan merasa dikutuk oleh nasib mengerikan yg membuatnya merasa kehilangan kemampuan, tak berdaya, dan menjadi beban bagi orang2 di sekelilingnya.

Depresi mematahkan semangat susan yg tadinya selalu optimis. Tetapi betapapun seringnya dia menangis dan meratapi nasibnya dalam doa, dia juga menyadari kenyataan yg menyakitkan itu - bahwa penglihatannya tak kan pernah pulih lagi -. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya.

Satu-satunya yg menenangkan hatinya adalah ungkapan Mark yg berkata," Sabarlah sayang .. bayangkan pahala yg akan kau dapat dari Allah dari kabar gembira Sabda Nabi saw yg mengatakan,Jika Allah mencinta seorang hamba dengan mengambil penglihatannya, jika ia sabar dan ridha, maka tak ada balasan yg lain selain Surga".

Maka setiap hari Mark membimbing susan kekamar mandi untuk berwudhu kemudian sholat berjamaah. Mengambilkan susan nasi dan menemaninya makan, begitu seterusnya.

Mark adalah seorang perwira militer angkatan udara. Dia mencintai susan dgn tulus setulus-tulusnya. Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya, dia tau bagaimana susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekad akan menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri milik susan yg sudah lama hilang. Latar belakang militer Mark membuatnya terlatih untuk mnghadapi berbagai situasi darurat. tetapi dia tahu, ini adalah pertempuran paling sulit yg pernah dihadapinya.

Akhirnya, susan siap untuk bekerja lagi. Tapi bagaimana dia akan sampai dikantornya?

Dulu susan biasa naik bus, tetapi sekarang ia terlalu takut untuk pergi sndirian. Mark menawarkan untuk mengantarnya setiap hari, meskipun tempat kerja mereka terletak dipinggiran kota yg berseberangan. Mula-mula, kesepakatan itu membuat Susan merasa nyaman dan Mark merasa puas karena bisa melindungi istrinya yg buta. Tetapi Mark segera menyadari bhwa peraturan itu keliru. SUSAN HARUS BELAJAR NAIK BUS LAGI, SEORANG DIRI !

Bukan maksud Mark ingin menelantarkan istrinya, tapi Susan harus diajari untuk mandiri. Kebutaannya bukan alasan dia harus selalu bergantung pada orang lain, meskipun itu suaminya sendiri.. kata Mark dalam hati.

Setelah itu, selama 1 bulan penuh Mark, dengan memakai seragam militer lengkap, mengawal susan ke dan dari tempat kerja setiap hari. Dia mengajari susan bagaimana menggantungkan diri pada inderanya yg lain, terutama pendengarannya, untuk menentukan dimana dia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yg baru. Dia mengajari susan untuk berkenalan dan berkawan dengan sopir2 bus dan kondektur yg dapat mengawasinya dan menyisakan satu kursi untuknya setiap hari.

Setiap pagi mereka berangkat kerja bersama-sama, setelah itu Mark akan naik taksi kekantornya. Mark percaya dan yakin Tuhan akan membimbingnya. Hanya butuh waktu dan kesabaran yg telaten sampai susan bisa pergi kekantornya sendiri tanpa dikawal.

Mark percaya padanya, percaya kepada susan yg dulu dikenalnya sebelum istrinya itu kehilangan penglihatannya; wanita yg tidak pernah takut apapun dalam menghadapi rintangan dan selalu percaya diri. Pengorbanan Mark yg tulus dan luarbiasa itu sering membuat susan menitikkan airmata diam-diam. Dia sangat bersyukur dan berterimaksih kepada Tuhan, karena telah mengirimkan seorang suami yg berhati malaikat dan mencintainya dalam keadaan apapun.

Akhirnya, Susan memutuskan bhwa dia siap untuk melakukan perjalanan kekantornya seorang diri. Tibalah hari senin. Sebelum berangkat, susan mencium tangan Mark dan memeluknya erat-erat. Timbul dalam hatinya harapan dan doa untuk suaminya itu yg pernah menjadi kawannya satu bus dan sahabatnya yg terbaik. Matanya berkaca-kaca, penuh airmata syukur karena kesetiaan, kesabaran, dan cinta Mark. Susan mengucapkan salam sebelum mereka berpisah. Untuk pertama kalinya mereka berangkat ke kantor dengan arah yg berlawanan.

Senin, Selasa, Rabu, Kamis .. setiap hari dijalaninya dengan sempurna. Belum pernah susan merasa sepuas itu. Dia berhasil. Dia tidak percaya bahwa dia bisa pulang pergi kekantornya seorang diri, tanpa dikawal oleh Mark.

Pada jumat pagi, seperti biasa susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar ongkos bus sebelum turun, sopir itu berkata, "Wah, aku iri padamu...".

Susan tidak yakin sopir itu berkata padanya. lagipula, siapa yg bisa iri pada seorang wanita buta yg sepanjang tahun lalu berusaha menemukan keberanian untuk menjalani hidup. Dengan penasaran dia bertanya kepada sopir itu, " Kenapa kau bilang kau iri padaku..?"

Sopir itu menjawab, "Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu."

Susan tidak tau apa maksud sopir itu.Sekali lagi dia bertanya, "Apa maksudmu..?".

"Kau tahu, minggu kemarin, setiap hari ada seorang pria tampan berseragam militer Angkatan Udara berdiri disudut jalan dan mengawasimu waktu kau naik dan turun dari bus. Itu terjadi setiap pagi dan sore ketika engkau berangkat dan pulang kantor. Dari ujung jalan sana, dia memastikan bahwa kau menyeberang dgn selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk kekantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau sungguh wanita yg beruntung.." kata sopir itu.

Airmata bahagia langsung membasahi pipi susan. Karena meskipun secara fisik ia tidak bisa melihat Mark, dia selalu bisa merasakan kehadirannya. Mekipun susan yakin Tuhan Yang Maha Melihat selalu menjaganya di Atas sana, tapi Mark juga selalu menjaganya setiap hari tanpa dia menyadari. Dia beruntung, sangat beruntung, karena Mark memberinya hadiah yg jauh lebih berharga daripada penglihatan, hadiah yg tak perlu dilihatnya dengan matanya utk meyakinkan diri - Hadiah cinta yg bisa menjadi penerang dimanapun ada kegelapan -.

Dalam sedu airmatanya hatinya berucap,

"Ada Seseorang yang Selalu Menjagaku .. Alhamdulillah ya Allah ".

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, dan Silahkan juga untuk men-TaG Sendiri'' atau Saling Bantu membantu NgEtaG .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ....