Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Para penumpang bus memandang penuh
simpati ketika seorang wanita muda berpenampilan menarik dan cantik
memakai tongkat putih menaiki tangga bus. Dia membayar kondektur
bus,lalu dengan tangan meraba-raba kursi dia berjalan menyusuri lorong
sampai menenukan kursi yg kosong. Kemudian dia duduk, meletakkan tasnya
dipangkuannya, dan menyandarkan tongkat di tungkai kakinya.
Setahun sudah lewat sejak wanita buta itu, Susan, baru berumur 24 tahun
didiagnosa kehilangan penglihatannya ketika suatu penyakit merenggut
matanya.
Dia merasa terlempar kedalam dunia yg gelap
gulita,penuh amarah, frustasi, dan rasa kasihan pada diri sendiri.
Sebagai wanita karier yg biasa independen, Susan merasa dikutuk oleh
nasib mengerikan yg membuatnya merasa kehilangan kemampuan, tak berdaya,
dan menjadi beban bagi orang2 di sekelilingnya.
Depresi
mematahkan semangat susan yg tadinya selalu optimis. Tetapi betapapun
seringnya dia menangis dan meratapi nasibnya dalam doa, dia juga
menyadari kenyataan yg menyakitkan itu - bahwa penglihatannya tak kan
pernah pulih lagi -. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya.
Satu-satunya yg menenangkan hatinya adalah ungkapan Mark yg berkata,"
Sabarlah sayang .. bayangkan pahala yg akan kau dapat dari Allah dari
kabar gembira Sabda Nabi saw yg mengatakan,Jika Allah mencinta seorang
hamba dengan mengambil penglihatannya, jika ia sabar dan ridha, maka tak
ada balasan yg lain selain Surga".
Maka setiap hari Mark
membimbing susan kekamar mandi untuk berwudhu kemudian sholat berjamaah.
Mengambilkan susan nasi dan menemaninya makan, begitu seterusnya.
Mark adalah seorang perwira militer angkatan udara. Dia mencintai susan
dgn tulus setulus-tulusnya. Ketika istrinya baru kehilangan
penglihatannya, dia tau bagaimana susan tenggelam dalam keputusasaan.
Mark bertekad akan menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri
milik susan yg sudah lama hilang. Latar belakang militer Mark membuatnya
terlatih untuk mnghadapi berbagai situasi darurat. tetapi dia tahu, ini
adalah pertempuran paling sulit yg pernah dihadapinya.
Akhirnya, susan siap untuk bekerja lagi. Tapi bagaimana dia akan sampai dikantornya?
Dulu susan biasa naik bus, tetapi sekarang ia terlalu takut untuk pergi
sndirian. Mark menawarkan untuk mengantarnya setiap hari, meskipun
tempat kerja mereka terletak dipinggiran kota yg berseberangan.
Mula-mula, kesepakatan itu membuat Susan merasa nyaman dan Mark merasa
puas karena bisa melindungi istrinya yg buta. Tetapi Mark segera
menyadari bhwa peraturan itu keliru. SUSAN HARUS BELAJAR NAIK BUS LAGI,
SEORANG DIRI !
Bukan maksud Mark ingin menelantarkan istrinya,
tapi Susan harus diajari untuk mandiri. Kebutaannya bukan alasan dia
harus selalu bergantung pada orang lain, meskipun itu suaminya sendiri..
kata Mark dalam hati.
Setelah itu, selama 1 bulan penuh Mark,
dengan memakai seragam militer lengkap, mengawal susan ke dan dari
tempat kerja setiap hari. Dia mengajari susan bagaimana menggantungkan
diri pada inderanya yg lain, terutama pendengarannya, untuk menentukan
dimana dia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yg baru.
Dia mengajari susan untuk berkenalan dan berkawan dengan sopir2 bus dan
kondektur yg dapat mengawasinya dan menyisakan satu kursi untuknya
setiap hari.
Setiap pagi mereka berangkat kerja bersama-sama,
setelah itu Mark akan naik taksi kekantornya. Mark percaya dan yakin
Tuhan akan membimbingnya. Hanya butuh waktu dan kesabaran yg telaten
sampai susan bisa pergi kekantornya sendiri tanpa dikawal.
Mark percaya padanya, percaya kepada susan yg dulu dikenalnya sebelum
istrinya itu kehilangan penglihatannya; wanita yg tidak pernah takut
apapun dalam menghadapi rintangan dan selalu percaya diri. Pengorbanan
Mark yg tulus dan luarbiasa itu sering membuat susan menitikkan airmata
diam-diam. Dia sangat bersyukur dan berterimaksih kepada Tuhan, karena
telah mengirimkan seorang suami yg berhati malaikat dan mencintainya
dalam keadaan apapun.
Akhirnya, Susan memutuskan bhwa dia siap
untuk melakukan perjalanan kekantornya seorang diri. Tibalah hari senin.
Sebelum berangkat, susan mencium tangan Mark dan memeluknya erat-erat.
Timbul dalam hatinya harapan dan doa untuk suaminya itu yg pernah
menjadi kawannya satu bus dan sahabatnya yg terbaik. Matanya
berkaca-kaca, penuh airmata syukur karena kesetiaan, kesabaran, dan
cinta Mark. Susan mengucapkan salam sebelum mereka berpisah. Untuk
pertama kalinya mereka berangkat ke kantor dengan arah yg berlawanan.
Senin, Selasa, Rabu, Kamis .. setiap hari dijalaninya dengan sempurna.
Belum pernah susan merasa sepuas itu. Dia berhasil. Dia tidak percaya
bahwa dia bisa pulang pergi kekantornya seorang diri, tanpa dikawal oleh
Mark.
Pada jumat pagi, seperti biasa susan naik bus ke tempat
kerja. Ketika dia membayar ongkos bus sebelum turun, sopir itu berkata,
"Wah, aku iri padamu...".
Susan tidak yakin sopir itu berkata
padanya. lagipula, siapa yg bisa iri pada seorang wanita buta yg
sepanjang tahun lalu berusaha menemukan keberanian untuk menjalani
hidup. Dengan penasaran dia bertanya kepada sopir itu, " Kenapa kau
bilang kau iri padaku..?"
Sopir itu menjawab, "Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu."
Susan tidak tau apa maksud sopir itu.Sekali lagi dia bertanya, "Apa maksudmu..?".
"Kau tahu, minggu kemarin, setiap hari ada seorang pria tampan
berseragam militer Angkatan Udara berdiri disudut jalan dan mengawasimu
waktu kau naik dan turun dari bus. Itu terjadi setiap pagi dan sore
ketika engkau berangkat dan pulang kantor. Dari ujung jalan sana, dia
memastikan bahwa kau menyeberang dgn selamat dan dia mengawasimu terus
sampai kau masuk kekantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi
hormat ala militer, lalu pergi. Kau sungguh wanita yg beruntung.." kata
sopir itu.
Airmata bahagia langsung membasahi pipi susan.
Karena meskipun secara fisik ia tidak bisa melihat Mark, dia selalu bisa
merasakan kehadirannya. Mekipun susan yakin Tuhan Yang Maha Melihat
selalu menjaganya di Atas sana, tapi Mark juga selalu menjaganya setiap
hari tanpa dia menyadari. Dia beruntung, sangat beruntung, karena Mark
memberinya hadiah yg jauh lebih berharga daripada penglihatan, hadiah yg
tak perlu dilihatnya dengan matanya utk meyakinkan diri - Hadiah cinta
yg bisa menjadi penerang dimanapun ada kegelapan -.
Dalam sedu airmatanya hatinya berucap,
"Ada Seseorang yang Selalu Menjagaku .. Alhamdulillah ya Allah ".
~ o ~
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE, dan Silahkan juga untuk men-TaG
Sendiri'' atau Saling Bantu membantu NgEtaG .. jika menurut sahabat note
ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar