ABSTRAK
Karya tulis ini menjelaskan tentang
bagaimana sekarang ini fenomena K-pop melanda banyak kaum remaja. Dimana
fenomena ini cepat sekali meyebar keseluruh dunia. Hal ini sudah menjadi hal
yang cukup serius karena memiliki dampak positif dan negatif bagi para remaja. Namun semua itu kembali kepada diri
remaja itu sendiri bagaimana menyikapi fenomena ini. K-pop hadir dengan
lagu-lagu penuh semangat yang sangat mudah diterima banyak kalangan di dunia
walaupun musik korea juga banyak dipengaruhi musik pop Amerika. K-pop mendapat sentuhan khas Korea yang membuat sebuah tampilan yang
kreatif dan terkesan baru. Kesan kreatif yang ditampilkan K-pop memberikan daya tarik yang
besar mengingat saat ini sangat sulit mencari aliran musik yang menampilkan
sisi kreatif.
Aksi penyanyi baik dalam video dan
aksi diatas panggung memberikan kontribusi besar bagi terkenalnya K-pop. Tanpa aksi menawan penuh
energik sang artis, mungkin saat ini K-pop
tidak bisa setenar sekarang. K-pop. Kini Korea merupakan contoh yang baik untuk
negara-negara lain di dunia
terutama dilihat dari sisi kreatifitas. Bangsa Indonesia yang memiliki beragam
budaya kelak dapat menciptakan trendsenter bagi bangsa lain sekaligus
mempopulerkan budaya bangsa sendiri di mata Internasional.
Kata Pengantar
Puji syukur
kami haturkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah
yang berjudul “K-pop dan
Remaja”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam pross pengerjannya, tapi kami
berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya.
Tidak
lupa kami sampaikan terimakasih kepada kepala sekolah SMA
Negeri 98 Jakarta, kepada wali kelas kami yaitu Ibu Nurjasni, kepada orang tua
kami tentunya, Guru Sosiologi yaitu Dra. Nurita, S.Pd selaku
pembimbing kami dalam mengerjakan Karya llmiah ini. Kepada Guru Bahasa
Indonesia yang telah
banyak memberikan bimbingan dan
arahan kepada kami,. Dan tidak lupa kepada semua responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi
angket dari kami.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya,
kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, Mei 2014
Penyusun
Daftar Isi
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
1.2 Perumusan masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
Bab II Tinjauan
Pustaka
2.1 Definisi remaja...................................................................................................3
2.2 Definisi
K-Pop.................................................................................................3
2.3 Perkembangan k-pop dari masa ke masa...........................................................4
2.4 Penyebab K-pop mendunia...............................................................................6
2.5 Eksistensi K-pop di Indonesia...........................................................................6
2.6 Fakta
sikap remaja yang menyukai k-pop.........................................................8
2. 7 Dampak positif dan negatif k-pop terhadap
remaja..........................................9
2.8 Hipotesis...........................................................................................................10
Bab III Metode penelitian
3.1 Waktu Penelitian..............................................................................................10
3.2 Jenis Penelitian.................................................................................................11
3.3 Sumber Data.....................................................................................................11
3.4 Teknik Pengumpulan
Data............................................................................11
3.5 Teknik Analisis
Data.....................................................................................11
Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian
4.1 Akumulasi Angket.........................................................................................12
4.2 Pengetahuan Akan
K-pop..............................................................................14
4.3 Media yang di Pakai untuk Mengetahui K-Pop...........................................14
4.4 Alasan Ketertarikan
Pada K-pop...................................................................15
4.5 Kefanatikan Terhadap K-Pop.......................................................................16
4.5 Sikap Terhadap
Orang Tua............................................................................17
4.6 Dampak Pengaruh K-pop.............................................................................18
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan....................................................................................................19
5.2 Saran..............................................................................................................19
Daftar
Pustaka....................................................................................................20
Lampiran-lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belakangan ini budaya Korea atau
yang biasa diistilahkan k-pop ini begitu mewabah pada remaja di seluruh dunia.
K-pop tidak hanya soal musik, akan tetapi lebih terasosiasikan k-pop dengan
semua budaya asal korea. Budaya korea sedang menjamur, bahkan cukup banyak
menggeser budaya lainnya, seperti budaya barat dan jepang atau j-pop yang juga
pernah menjangkit remaja dunia. Tentu hal ini banyak memberikan dampak bagi
pembentukan mental remaja indonesia. Bukan hanya dari segi musik saja yang
menjadikan Korea berpengaruh besar terhadap para remaja, namun terdapat juga
dari sisi yang lain, seperti; drama Korea, style Korea dan lain-lain.
Sering kita menemukan teman-teman
kita begitu terobsesi dengan hal-hal yang berbau korea. Sehingga mereka tidak
mengetahui perkembangan dunia entertaiment Indonesia, justru mereka lebih
mengikuti dan antusias dengan perkembangan dunia entertaiment Korea, banyak
dari mereka memiliki gaya fashion ala Korea, mempelajari tulisan dan bahasa
korea tetapi tidak pernah mempelajari bahasa daerahnya sendiri. Bahkan di
jejaring sosial seperti facebook pun banyak dari mereka yang mencantumkan
beberapa kota di Korea selatan sebagai kota tempat tinggal atau kota asalnya,
banyak juga yang menggunakan nama Korea untuk nama jejaring sosial mereka.
Ciri-ciri musik korea yang biasa
dinikmati oleh masyarakat pada umumnya adalah penampilan, cara bernyanyi, gerak
tubuh dan jenis musiknya. Penampilan yang dimaksud adalah pakaian yang dipakai
merupakan pakaian yang sedang trend saat ini. Cara bernyanyi yang enak
didengar. Gerak tubuh yang keren dan sangat menghibur. Namun disamping itu, mereka
tidak menyadari dan mengetahui tentang dampak yang ditimbul dibalik itu semua.
Berdasarkan kenyataan di atas, kami
sepakat mengadakan penelitian yang berjudul “K-POP DAN REMAJA”
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan Latar Belakang
masalah yang telah di jelaskan di halaman sebelumnya. Maka dalam karya tulis
ini kami menyimpulkan rumusan masalah sehubungan dengan karya tulis ini adalah
sebagai berikut
1.
Apa itu remaja?
2.
Apa itu K-pop?
3.
Ada hubungan apa antara remaja dengan
K-pop?
4.
Mengapa atau hal apa yang membuat mereka
menyukai K-pop?
5.
Sefanatik apa mereka dengan korea dan
K-pop?
6.
Sampai kapan mereka akan menyukai K-pop?
7.
Adakah pengaruh positif dan negatif yang
ditimbulkan dari K-pop? Apa itu?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari karya tulis kami adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui apa itu remaja
2.
Untuk mengetahui apa itu K-pop
3.
Untuk menegtahui sejauh mana hubungan
antara remaja dengan K-pop
4.
Untuk mengetahui alasan para
K-popers menyukai hal-hal yang berbau
korea
5.
Untuk menegtahui sejauh manan
kefanatikan mereka mengenai K-pop
6.
Untuk mengetahui pengaruh yang
ditimbulkan dari K-pop
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Definisi Remaja
Remaja dalam bahasa latin adalah
“Adolescence”, yang artinya “tumbuh dan tumbuh untuk mencapai kematangan”.
Istilah Adolescence sesungguhnya mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan
mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu
menjadi terintegrasi ke dalam mesyarakat dewasa. Suatu usia dimana anak tidak
merasa bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan
merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini
mengandung banyak aspek efektif, lebih atau kurang dari usia puberitas.
Masa remaja adalah waktu
meningkatnya perbedaan diantara anak muda meyoritas, yang diarahkan untuk
mengisi masa dewasa dan menjadikannya produktif, dan minoritas yang akan
berhadapan dengan masalah besar. Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun sampai
dengan 21 tahun bagi wanita dan usia 13 sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah
masa remaja awal dan usia 17 atau 18
tahun sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah masa remaja akhir. Remaja
sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk
golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk
golongan dewasa. Remaja berada di antara anak-anak dan orang dewasa. Oleh
karena itu,
remaja sering sekali disebut dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan
dan badai”. Remaja belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi
fisik maupun psikisnya. Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang
berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun
fisik (Monks dkk 1989).
Dari seluruh definisi remaja yang
dapat disimpulkan bahwa remaja termasuk dalam kategori usia 12 sampai 22 tahun.
Berada pada masa transisi antara masa anka-anak dan masa dewasa yang mengalami
fase perkembangan menuju kematangan secara mental, emosi, fisik, dam sosial.
2.2 Definisi K-pop
K-pop adalah kepanjangan dari Korean pop (musik pop Korea) yang merupakan jenis musik
populer yanga berasal dari Korea
Selatan.
Janis musik ini adalah jenis musik pop, banyak artis dan kelompok musik populer
yang berasl dari korea selatan salam negeri dan populer di mancanegara.
Kegandrungan alat musik K-pop
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pada demam K-pop (Korean wave) di berbagai negara, termasuk Indonesia.
K-pop ada sejak tahun 1960 an, pengaruh dari musik J-pop (Japan pop). Menurut pengamatan dari
pengamat musik indonesia, yaitu Bens Leo, musik korea bangkit karena adanya
pengaruh dari kebangkitan J-pop.
Jika dalam beberapa waktu lalu musik Jepang
bangkit dengan grup musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan grup
vokal, baik boyband maupun girlband. Bens Leo juga menjelaskan bahwa K-pop sudah dipersiapkan dalam sejak
waktu lima tahun yang lalu, karena Korea
selatan ingin mendapatkan pengakuan atau kebudayaan mereka, musik Korea mempunyai dua unsur utama
yaitu fashion dan musik itu sendiri. Biasanya musik korea mengusung musik
dance, hip-hop, serta unsur koreografi dan kostum yang menarik. Disini keunggulan dalam ketampanan
dan kecantikan juga di tonjolkan, selain kualitas pencipta musik oleh mereka
sendiri.
Pengaruh musik pop barat mulai
masuk dengan banyaknya pertunjukan musik yang diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik pop Korea awalnya terbagi menjadi genre
yang berbeda-beda, pertama adalah genre
‘oldies” yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada
tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan denganpionirnya adalah Cho Young Pil.
Genre lain yang cukup digemari adalah musik yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Debut penampilan kelompok Thailand boy di tahun 1992
menandakan awal mula musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan
aliran musik rap, rock, techno Amerika.
Suksesnya grup tersebut diikuti oleh musik-musik yang lain. Berbagi artik korea
menangguk kesuksesan didunia internasional, seperti SUPER JUNIOR yang menembus Jepang dan digemari di banyak
negara. Kemudian arti-artis lainnya seperti Rain, Shinwa, dan lain-lain, dan
sebagai lomba untuk menaklukkan pasar-pasar di Jepang.
2.3
Perkembangan K-pop Dari Masa Ke Masa
Musik
pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya
musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di
Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa
berkembang dan hanya mengikuti perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop barat mulai masuk dengan
banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat
di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre yang
berbeda-beda, pertama adalah genre "oldies" yang dipengaruhi musik
barat dan populer di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan
dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang cukup digemari adalah
musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Debut
penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun 1992 menandakan awal mula musik
pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock, techno
Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain seperti
Panic, dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan banyak grup musik dan musisi
berkualitas lain hingga sekarang. Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran
dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul
banyak grup “teen idol” yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies,
S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah bubar dan anggotanya
bersolo-karier.
Pada
tahun 2000-an pendatang-pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik
R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC
Mong, 1TYM, Rain, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa
artis underground seperti Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan
warna musik kulit hitam tersebut. Musik rock masih tetap digemari di Korea
ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo karier menjadi musisi rock
serta Yoon Do Hyun Band yang sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme
dan kecintaan terhadap negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang tidak
hanya disukai di Korea saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim Hyun-joong bahkan
mendapat pengakuan di Cina dan Jepang. Musik balada masih tetap memiliki
pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada Korea umumnya dikenal
dengan lirik sedih tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek Ji
Young, KCM, SG Wannabe, dan sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena
sering dijadikan soundtrack drama-drama televisi terkenal seperti Winter
Sonata, Sorry I Love You, Stairway to Heaven dan sebagainya.
Berbagai
artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional seperti BoA yang
menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain
seperti Rain, Se7en, Shinhwa, Ryu Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk
menaklukkan pasar musik di Jepang. Rain tercatat sebagai artis Asia pertama
yang mengadakan konser internasional bertajuk RAINY DAY 2005 Tour, di Madison
Square Garden.
2.4 Penyebab K-pop mendunia
K-Pop
hadir dengan lagu-lagu penuh semangat yang sangat mudah diterima banyak
kalangan di dunia walaupun musik Korea juga dipengaruhi musik pop Amerika,
K-Pop mendapat sentuhan khas Korea yang membuat sebuah tampilan kesan kreatif.
Kesan kreatif yang ditampilkan K-Pop memberikan daya tarik yang besar mengingat
saat ini sangat sulit mencari aliran lagu yang menampilkan sisi kreatif.
Aksi
penyanyi baik dalam video dan aksinya di atas panggung memberikan kontribusi
besar bagi terkenalnya K-Pop. Tanpa aksi menawan penuh energik sang artis,
mungkin saat ini K-Pop tidak bisa setenar sekarang. K-Pop tidak selalu harus
dinyanyikan secara bersama-sama atau dalam sebuah grup vokal. K-Pop bisa
dinyanyikan secara perseorangan atau solo, seperti lagu lagu yang menjadi
original sountrack dalam film “Naughty Kiss”.
Film
korea menjadi salah satu penyumbang promosi bagi K-Pop. Film yang menjadi salah
satu media paling ampuh dalam melakukan promosi dimasuki K-Pop sejak lama.
Tidak seperti Indonesia yang tidak selalu menggunakan Sountrack khusus, dalam
setiap film korea selalu menggunakan sountrack khusus sehingga dengan mudah
K-Pop mengambil hati para penggemarnya.
2.5 Eksistensi K-pop di Indonesia
Menurut
pengamat media, Iding R. Hasan, perkembangan K-Pop di Indonesia sangatlah
pesat, namun tidak akan bertahan lama. Bahkan ia mengungkapkan sekarang ini
mulai terlihat tanda-tanda penurunan.
“Kemunculan boyband dan
girlband tidak seheboh dulu. Malah beberapa diantaranya tidak bertahan lama,
setidaknya jarang muncul di layar kaca,” ungkapnya.
Pengamat
musik ternama Indonesia, Bens Leo juga memberikan pendapat yang serupa
denganIding bahwa K-Pop tidak akan terus berjaya di Indonesia. Dia mengatakan
pada Kapanlagi.com Rabu, 24/10/2012, bahwa K-Pop memang sangat mendunia termasuk
di Indonesia. Namun, menurutnya K-Pop tidak akan bertahan lama karena aliran
musik K-Pop belum mempunyai karakter yang kuat.
“Kalau ada sesuatu yang
karakternya kuat, itu yang bertahan lama. K-Pop belum punya karakter yang
kuat,” ujarnya.
Menurut
Iding ada beberapa faktor yang menyebabkan K-Pop belakangan ini sudah tidak
berjaya seperti dulu lagi yaitu dengan kembali populernya industri musik
Indonesia dan menurutnya tentu segala sesuatu tidak akan selamanya berjaya.
“Memang dulu saat K-Pop
menjamur, musik Indonesia sangat lesu. Tapi sekarang dengan kemunculan kembali
Ariel dengan bandnya NOAH memicu bergairahnya lagi musik pop Indonesia. Faktor
lainnya, semua fenomena sosial termasuk musik biasanya mengalami fluktuasi, ada
titik jenuh dan sebagainya,” katanya.
Pandangan
yang berbeda muncul dari Shellanovia, administrator dan staff dari
@KoreanWaveINA. Ia berpendapat bahwa demam Korea atau yang biasa disebut dengan
hallyu wave akan terus eksis di Indonesia.
“Di tahun 2013, jelas
K-Pop masih berjaya dan sepertinya tahun depan juga masih belum redup karena
masyarakat Indonesia terlihat masih belum bosan dengan segala hal yang
disuguhkan oleh dunia hiburan K-Pop,” ujarnya.
Bila
kita ingat-ingat kembali, memang K-Pop bisa dibilang merajai bukan hanya
industri musik saja tetapi juga menjalar
sampai kehidupan sehari-hari dari
masyarakat terutama para remaja.
“K-Pop bukan hanya pada
musik seperti kemunculan boyband dan girlband, tapi juga model pakaian, rambut,
lifestyle, dan sebagainya, “ ujar Iding.
Shellanovia
juga mengatakan selain di industri musik, K-Pop juga menjamur hingga ke
bidang-bidang yang lain seperti kuliner bahkan sampai ke bidang pendidikan.
“Semenjak budaya Korea
mulai menginvasi Indonesia, hampir di tiap mall besar di Indonesia bisa kita
jumpai restoran yang menyajikan menu khas Korea sebagai menu utamanya. Sekarang
juga banyak dijumpai tempat-tempat kursus bahasa tempat kursus bahasa Korea,
padahal sebelumnya hanya bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin
yang paling banyak mendominasi dunia kursus bahasa asing di Indonesia,”
katanya.
Proses
imitasi terhadap K-Pop memang tidak dapat dihindarkan karena masyarakat
Indonesia terus-menerus dijejalkan hal-hal berbau K-Pop di media yang mereka
konsumsi setiap hari.
“Media-media yang mengkhususkan
diri untuk menyajikan berita Korea pun telah banyak, membuktikan bahwa Korea
memang sedang sangat diminati di Indonesia,” ungkapShellanovia.
Untuk
menanggapi hal ini, Iding mengatakan pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh
K-Popini adalah berupa fenomena budaya di era globalisasi jadi menurutnya itu
adalah hal yang biasa dan tentunya hal ini tidak bisa dihindari tinggal
bagaimana orang Indonesia memaknainya seperti apa.
“Saya tidak setuju
kalau kita cuma ikut-ikutan atau mengimitasi mereka, terinspirasi boleh, tapi
jangan mengekor seratus persen,” katanya.
2.6 Fakta Sikap Remaja yang Menyukai K-Pop
·
Suka teriak teriak sendiri saat ngeliat
foto terbaru artis K-pop.
Orang
yang terkena virus K-pop sering sekali kalau lagi melihat-lihat foto terbaru
artis K-pop, biasanya tidak hanya itu mereka juga sering menjadikan foto profil
di jejaring sosial.
·
Tangan dan kakinya otomatis ikut bergoyang
jika sudah mendengar lagu K-pop.
Lagu
K-pop kebanyakan lagunya ngebeat dan pasti sudah ada dance khasnya, nah
penderita virus K-pop ini jika sedang mendengar lagu K-pop rasanya tangan dan
badan ini refleks untuk bergoyang ngikutin irama lagu.
·
Ingin tahu gosip gosip terbaru K-pop.
Sebagai
K-pop lover pasti ingin tahu berita-berita tentang selebriti K-pop. Salah satu
cara untuk tahu gosip yang lagi heboh di Korea adalah lewat Internet. Biasanya
selalu ada situs di internet yg update sekali tentang dunia K-pop, mau dalam
Bahasa Indonesia, Inggris, Thailad, Prancis, atau yang lainya semua ada.
·
Menjadikan lagu favorit K-pop sebagai
nada sambung pribadi
Supaya
nada sambung tidak hanya tut tut tut terus para K-pop lover juga sering
menjadikan lagu favorit K-pop sebagai ringtone maupun nada sambung. Hal itu
bisa dijadikan salah satu cara untuk menyebarkan virus K-pop kepada orang-orang
disekitarnya.
·
Tahu ungkapan ungkapan dalam Bahasa
Korea
Sering
mendengar lagu K-pop pastinya sudah tidak asing lasi dengan kosakata dalam
Bahasa Korea misalanya, Saranghae, Oppa, Kamshahamnida, Anyeonghaseyo. Ternyata
ada manfaatnya kita suka K-pop, otomatis bisa tahu kosakata Bahasa Korea
lumayan untuk menambah wawasan dalam belajar.
·
Mengoleksi segala hal tentang atribut
Korea melalui online shop atau pergi ke Korea
Untuk
menunjukan bahwa kita Fans mereka otomatis kita ingin mengoleksi semua tentang
idola kita. Mau itu lightstick, banner, cd, dan lain-lain, tidak jarang K-pop
lover memburu atributnya langsung hingga pergi ke Korea.
·
Tidak bisa tidur sebelum melihat poster
artis K-Pop yang dipajang di dinding kamar
Kebiasaan
unik yg dimiliki para kpop lover sebelum tidur, adalah tidak bisa tidur sebelum
melihat poster-poster artis K-pop yang ada di kamar.
·
Mendengarkan lagu K-pop sebelum tidur
Mendengarkan
lagu K-pop sebelum tidur adalah hal yang wajib bagi K-pop lover.
·
Menjadikan foto idola K-pop di desktop
background komputer
Karena
cintanya pada K-pop, para K-pop lover menjadikan foto idola K-pop di desktop
background komputer.
·
Rela berjam-jam menghafalkan lirik lagu
terbaru K-pop
Percuma
saja kalau suka lagu K-pop tetapi tidak hafal dengan liriknya. K-pop lover rela
berjam-jam menghafalkan lirik lagu terbaru K-pop dari boyband atau girlband
atau band favoritnya.
2.7 Dampak Positif dan
Negatif K-pop terhadap remaja
·
Dampak Positif
1.
Dapat menjadi salah satu sarana hiburan
untuk me-refresh otak dari kegiatan-kegiatan
1.
sekolah yang penat.
2.
Menambah pengetahuan tentang
kebudaanyaan negara lain
3.
Sebagai bahan pembelajaran bahasa Korea,
dengan menghafalkan lirik lagu Korea.
4.
Menjadikan idolanya sebagai inspirasi
dan motivasi dalam hal positif
5.
Sarana untuk menambah teman dari
berbagai tempat di seluruh penjuru dunia secara tidak langsung (melalui dunia
maya).
·
Dampak Negatif
1.
Jadi
malas belajar dan nilai/prestasi menurun.
2.
Bisa terpengaruh dengan budaya negatif
korea seperti minum-minuman keras yang merupakan hal biasa di Korea.
3.
Menghambur-hamburkan uang hanya untuk
membeli album ataupun mendownload di internet.
4.
Lupa
waktu untuk mengerjakan tugas atau pekejaan rumahnya.
5.
Asyik sendiri,hingga kurang
bersosialisasi dengan dunia luar.
6.
Lebih menyukai budaya korea dari pada
budaya sendiri.
7.
Pecinta KPOP terkadang menghina
negaranya sendiri hanya gara-gara mereka
menganggap KPOP hal yang utama.
8.
Bahkan rata-rata para pecinta KPOP yang
mayoritasnya remaja putri, gila-gilaan
mengeluarkan uang yang jumlah tidak sedikit, hanya untuk menonton konser
atau membeli pernak-pernik ala KPOP. Gawatnya lagi, beberapa remaja putri yang
mulai menjadi fans fanatiknya, tidak tahu kesulitan ekonomi keluarga tetap
memaksa diluar kemampuan orang tuanya.
2.8 Hipotesis
Dengan melihat fenomena K-pop sekarang ini yang sering muncul di media masa (televisi,
majalah, dll) banyak remaja yang menyukai K-pop walaupun fenomena K-pop cukup
meredup belakangan ini.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Waktu Penelitian
Kami mengadakan penelitian kira-kira dua minggu untuk
menyebar angket kami terhitung dari tanggal 23 Maret 2014 sampai tanggal 6
April 2014.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan
penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada.
Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat
antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data
yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan
penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.3 Sumber Data
Sumber
data kami adalah beberapa siswa SMA (SMA 98 Jakarta, SMK 24 Jakarta, SMAN 1
Cibinong dan beberapa SMA di Jakarta Timur ) secara acak dari beberapa sekolah,
yang kira-kira kami ambil sampel adalah 50 siswa.
3.4 Teknik Pengumpulan
Data
Adapun
teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
angket tertutup yang kami sebar secara acak ke bebarapa siswa SMA yang berbeda.
Dengan angket tertutup itu kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden
yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang
menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari
pertanyaan itu akan saling berkaitan.
3.5 Teknik Analisis
Data
Cara kami dalam
menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa
semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu
kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan
jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden
yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami
menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan
teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam karya tulis ini.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Akumulasi Angket
Untuk mendapatkan data
yang mendukung karya tulis ini kami membuat daftar pertanyaan mengenai “K-POP
dan Remaja” yang disusun dalam angket (angket
berada dalam Lampiran). Pada angket itu kami beri skor masing-masing untuk
jawaban iya kami beri skor 5 dan untuk jawaban tidak kami beri skor 2 tapi yang
kami pindahkan hanya akumulasi skor Iya
Berikut daftar tabel akumulasi
skor iya:
kode
|
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
08
|
09
|
10
|
skor
|
70
|
65
|
105
|
85
|
100
|
100
|
75
|
70
|
80
|
75
|
Kode
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
19
|
20
|
skor
|
80
|
100
|
90
|
95
|
95
|
100
|
85
|
90
|
90
|
105
|
Kode
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
skor
|
95
|
85
|
85
|
70
|
95
|
100
|
90
|
80
|
90
|
85
|
Kode
|
31
|
32
|
33
|
34
|
35
|
36
|
37
|
38
|
39
|
40
|
Skor
|
90
|
85
|
75
|
80
|
80
|
80
|
80
|
110
|
85
|
85
|
Kode
|
41
|
42
|
43
|
44
|
45
|
46
|
47
|
48
|
49
|
50
|
Skor
|
85
|
90
|
90
|
95
|
95
|
95
|
95
|
95
|
115
|
100
|
Menurut
hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui apa itu K-pop secara secara
pasti adalah 50 orang dari total 50
angket yang dibagikan dan 50 orang tersebut juga menyukai K-Pop.
Hal
itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu K-pop,
jika dimasukkan dalam persen maka diperoleh 100% responden menyatakan
mengetahui K-pop dan diperoleh 100%
responden yang menyukai K-pop.
Hasil
ini menunjukkan bahwa remaja sebagian besar mengetahui secara persis apa itu
K-pop dan menyukainya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa para
remaja mengetahui K-Pop dan masih menyukainya walaupun fenomena K-pop sudah
tidak begitu terdengar lagi atau jarang bermunculan di media televisi.
4.3 Media yang di Pakai untuk Mengetahui K-Pop
Dari
50 angket yang telah kami bagikan, 32 orang mengatakan mengetahui K-Pop dari
teman, 43 orang mengatakan mengetahui
K-Pop dari televisi, sedangkan 31 orang mengatakan mengetahui K-Pop dari majalah atau brosur.
Berikut
daftar media yang digunakan untuk mengetahui
K-Pop:
No
|
Sumber
yang digunakan
|
Iya
|
tidak
|
1
|
Teman
|
32
|
18
|
2
|
Televisi
|
43
|
7
|
3
|
Majalah
atau Brosur
|
31
|
19
|
Berikut daftar media yang digunakan untuk mengetahui
K-Pop jika di ubah dalam bentuk persen dan diagram:
4.4 Alasan Ketertarikan
Pada K-pop
Dari
50 angket yang telah kami bagikan 40 orang mengatakan menyukai K-Pop karena
musiknya, 39 orang mengatakan menyukai
K-Pop karena fisik penyanyinya dan 43 orang mengatakan menyukai K-Pop karena
fashionnya.
Berikut daftar alasan
ketertarikan :
No
|
Alasan
menyukai K-Pop
|
Iya
|
Tidak
|
1
|
Musik
|
40
|
10
|
2
|
Fisik
penyanyinya
|
39
|
11
|
3
|
Fashion
|
43
|
7
|
Berikut diagram alasan
menyukai K-Pop jika di ubah dalam bentuk persen
4.5 Kefanatikan Terhadap K-Pop
Dari 50 angket yang kami sebar diperoleh data 47 orang suka mencari tahu informasi terbaru tentang K-Pop, 22 orang
suka mengcover lagu-lagu dari boyband/girlband favorit mereka, dan hanya 26 orang saja yang
tau tentang keseharian idola mereka.
Hal tersebut menandakan bahwa walaupun mereka sering
mencari info terbaru tentang idola mereka tapi tidak semuanya tahu persis
keseharian idola mereka disana.
Diperoleh hasil 40 orang bisa berbahasa korea walaupun
tidak banyak kosakata yang mereka bisa, tapi hanya 26 orang saja yang mempunyai
barang-barang yang berhubungan dengan K-Pop, 39 orang mengatakan bahwa mereka
menyukai tradisi yang ada di korea, 44 orang pernah berkhayal menjadi pacar
dari idola mereka, 40 orang mengatakan bahwa mereka ingin ke korea, 47 orang mengatakan ingin bertemu idola mereka.
Kemudian ketika ditanya tentang konser musik korea di
senayan, 31 orang mengatakan akan rela mengantri berjam-jam hanya untuk
mendapatkan tiket untuk menonton konser musik korea dan 33 orang pernah
menonton konser musik korea, yang tidak menonton konser musik korea beralasan
jika uang mereka masih belum terkumpul untuk menonton konser pada saat itu atau
ketika konser saat itu tidak ada idola mereka.
Ketika ditanya mengenai apakah mereka akan terus menyukai
K-Pop, 43 mangatakan iya dan 7 orang lainnya mengatakan tidak.
Dari 50 angket yang kami berikan, 28 orang mengatakan
bahwa mereka pernah diejek oleh teman mereka karena menyukai K-Pop, dan ketika
ditanya respon mereka apa, mereka menjawab bahwa orang-orang seperti itu mereka
biarkan saja atau mereka acuhkan.
4.5 Sikap Terhadap
Orang Tua
Dari
50 angket yang telah kami bagikan, 8 orang mengatakan akan marah atau merasa
kesal kepada orang tua jika mereka tidak diberi izin untuk menonton konser
musik korea dan hanya 1 orang yang akan marah karena tidak diberi uang untuk
menonton konser musik korea. Kebanyakan mereka jika ingin menonton konser musik
korea, mereka menggunakan uang mereka sendiri, uang tabungan mereka.
Berikut
daftar sikap terhadap orang tua yang diubah dalam bentuk diagram
4.6 Dampak Pengaruh K-pop
Melalui
hasil angket yang telah kami sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa dari
jumlah 50 reponden yang kami beri
angket, 49 orang merasakan dampak positif dari menyukai K-Pop dan
33 orang merasakan dampak negatif
dari menyukai K-Pop.
Berikut daftar dampak
positif dan negatif :
No
|
Hal/pengaruh
yang dirasakan
|
Iya
|
Tidak
|
1
|
Positif
|
49
|
1
|
2
|
Negatif
|
33
|
17
|
Jadi, persentase dari
tabel di atas adalah sebagai berikut :
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a.
Sebagian besar remaja SMA telah mengetahui
secara persis apa itu K-pop dan menyukainya.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa para remaja mengetahui K-Pop dan
masih menyukainya walaupun fenomena K-pop sudah tidak begitu terdengar lagi atau
jarang bermunculan di media televisi.
b.
Dapat diketahui pula bahwa media yang
sangat ampuh untuk menyebarkan virus K-Pop adalah televisi, terlihat dari hasil
angket yang mana televisi cukup dominan dari pada teman ataupun brosur dan
majalah.
c. Menurut
responden hal yang membuat mereka tertarik kepada K-Pop adalah karena Fashionnya walaupun musik juga
berpengaruh yang hasilnya beda tipis dengan fashion.
d. Dapat
diketahui pula nahwa ketika mereka ingin menonton konser musik korea,
kebanyakan dari mereka lebih memilih mengumpulkan atau menyisihkan uang jajan
mereka dari pada meminta kepada orang tua.
e. Menurut
para responden mereka lebih merasakan dampak positif dari pada dampak negatif
dari menyukai K-Pop
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini
kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
• Kita
boleh saja terpengaruh dengan fenomena K-pop tetapi jangan melupakan tugas
utama kita sebagai seorang pelajar.
•
Sebagai warga negara Indonesia kita harus tetap menghargai dan mencintai
budaya dan produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
http://indonesiaindonesia.com/f/94194-10-gejala-terkena-virus-kpop/
http://www.beritasatu.com/demam-korea/24937-k-pop-yang-dicinta-dan-mendunia.html
http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/12/19/banyak-jalan-menuju-korea/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar